Minggu, 07 September 2014

Potret Sejarah Kain Batik Awan Berarak

Kain bermotif “Awan Berarak” merupakan kain khas kabupaten Pontianak. Kain ini pertama kali di popularkan kepada masyarakat luas pada tahun 2003 lalu, di acara pagelaran Seni Budaya III Kabupaten Pontianak. Terangkatnya pamor kain bermotif awan berarak ini tidak lepas dari peran serta aktif dari Ketua Dekranasda Kabupaten Pontianak.
kain bermotif awan berarak dulunya dikenakan oleh kaum kerabat Keraton Amantubillah Mempawah. Kain bermotifv awan berarak biasanya selalu di kenakan dalam acara-acara besar kerajaan. Salah seorang kerabat Kerajaan Amantubillah Mempawah yang masih menyimpan kain bermotif awan berarak tempo dulu adalah Encik Maryam. Usia perempuan berdarah bangsawan ini kini mencapai lebih dari 100 tahun.
Kain bercorak awan berarak tersebut dibuat dengan cara di tenun, dengan menggunakan benang sutera. Kain itu berbentuk sarung, dengan motif awan yang berarak-arak. Karena sifat awan yang bearada di atas langit dan berarak-arakan, maka oleh pihak Kerajaan Amantubilah Mempwah kain ini khusus di peruntukkan oleh para kerabat pembesar kerajaan. Encik Maryam sendiri memperoleh kain tenun bercorak awan berarak saat dirinya di lamar oleh suaminya, Daeng Abdullah.
Seiring dengan perkembangan jaman, kain bermotif awan berarak ini kini telah dipergunakan oleh masyarakat kabupaten Pontianak pada khususnya, dan Kalimantan Barat pada umumnya. Guna lebih mempopularkan kain bermotif awan berarak, seluruh pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pontianak kini telah memilih busana berbahan kain awan berarak sebagai salah satu busana kerja.
Pemasyarakatan kain bermotif awan berarak ini juga giat dilakukan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Pontianak saat ini, Ny Hj Erlina Ria Norsan. Di bawah kepemimpinannya, motif kain bercorak awan berarak kini telah digunakan sebagai salah satu seragam sekolah, baik di tingkat SD, SMP serta SMA.
Bagi yang berminat ingin mengoleksi motif kain awan berarak atau ingin tau lebih banyak tentang Industri Batik Galaherang Mempawah Silahkan langsung hubungi kami melalui Cp. 081345770880.
post by HERDIANSYAH
isi artikel ini sebagian banyak dikutip dari (Pringgo)

Berita Tentang Batik Awan Berarak

TRIBUNPONTIANAK.CO. ID, MEMPAWAH - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pontianak membuka stand khusus aneka kerajinan khas Kabupaten Pontianak pada acara reuni akbar STPDN/APDN/IPDN se-Kalimantan Barat yang digelar di Pantai Kijing, Jalan Mempawah-Singkawang, Sabtu (14/1/2012).

Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Pontianak, Soeroto, mengatakan, beragam hiasan rumahtangga ditawarkan dalam pameran itu, di antaranya hiasan dari bahan fiberglass, hiasan dari bahan daur ulang limbah rumahtangga, lesung dan cobek dari baru alam, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk produk makanan rakyat, Dekranasda Kabupaten Pontianak akan menjual rengginang ubi, sirup lakum, selai lakum, keripik pisang, ikan asin, udang ebi, kue bulu hantu, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua kerajinan khas kabupaten Pontianak itu ditawarkan dengan harga terjangkau.

"Selain menawarkan kerajinan khas kabupaten Pontianak, kita juga akan memperkenalkan corak baru batik Awan Berarak. Corak batik kebanggaan masyarakat Kabupaten Pontianak ini tampil dengan sisipan motif khas Kabupaten Pontianak," kata Soeroto.

Lanjut Soeroto, warga yang ingin memiliki batik cantik ini bisa menghubungi petugas Dekranasda Kabupaten Pontianak yang ada di stand pameran, atau langsung berkunjung ke Sekretariat Dekranasda Kabupaten Pontianak, di Jalan Daeng Manambon, Mempawah dengan nomor HP 081345770880. (*)

Cara Membuat Batik

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya.

Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Sumber dari : Wikipedia Indonesia

Contoh Produk batik Galaherang


Profile Industri Batik Galaherang Mempawah